![]() |
FOTO : Mahasiswa UNIKA Kupang bersama masyarakat desa Liwutalang |
Liwulangang, 5 Mei 2025, A1Channel.id – Dalam upaya memperkuat partisipasi warga dan transparansi pemerintahan, Desa Liwulangang mulai mengembangkan praktik jurnalisme desa sebagai bagian dari gerakan informasi mandiri. Inisiatif ini hadir dari kesadaran akan pentingnya media lokal dalam menyuarakan isu-isu desa yang kerap luput dari perhatian media arus utama.
Jurnalisme desa memungkinkan warga menjadi peliput atas kehidupan mereka sendiri. Mulai dari peliputan kegiatan pertanian, program pembangunan, hingga kisah-kisah inspiratif warga, semua disajikan dalam bentuk berita, video pendek, hingga buletin desa.
Kepala Desa Liwulangang, Bapak Simon Molan, menyatakan bahwabjurnalisme desa bukan hanya tentang menulis, melainkan tentang membangun kesadaran kritis warga. “Kami ingin menciptakan budaya keterbukaan, di mana warga tahu dan terlibat dalam proses pembangunan.
Warga yang tergabung dalam tim jurnalis desa telah mendapatkan pelatihan dasar jurnalistik, termasuk etika pemberitaan, teknik wawancara, serta pemanfaatan media sosial untuk publikasi. Dengan cara ini, desa memiliki kendali atas narasi dan citranya sendiri di mata publik.
Langkah ini juga mendorong pemuda desa untuk aktif dalam literasi digital dan komunikasi publik. Selain mendokumentasikan kegiatan desa, mereka juga mulai menggali potensi lokal seperti kerajinan, kuliner tradisional, dan wisata alam yang bisa dipromosikan lebih luas.
Jurnalisme desa di Liwulangang telah menjadi model pemberdayaan informasi yang menyatukan nilai-nilai gotong royong dan teknologi. Di tengah derasnya arus informasi global, desa ini membuktikan bahwa suara dari akar rumput tak hanya penting, tapi juga berdaya. (TIM)